Pindah rumah saja sudah bikin kepala mumet, apalagi pindah alat musik yang terasa seperti memindahkan bagian dari jiwa. Saya pernah nangis kecil waktu harus membungkus biola warisan nenek — lebay, saya tahu — tapi itu menunjukkan betapa personalnya hubungan dengan alat musik. Di sini saya tulis pengalaman dan tips praktis supaya proses pindah alat musik nggak berubah jadi thriller emosional dan logistik.
Kenali karakter alatmu sebelum kemas
Sebelum ambil lakban, duduk dulu tenang dengan secangkir kopi. Lihat alatmu: akustik, elektrik, besar, kecil, rapuh? Setiap jenis punya kebutuhan berbeda. Misalnya, gitar akustik dan klasik paling perlu perhatian karena body-nya sensitif terhadap kelembapan dan suhu. Piano atau upright? Jangan coba-coba sendiri kecuali kamu punya tim yang tahu caranya. Sedangkan biola, cello, atau alat gesek lain butuh case keras dan casing anti-kelembapan. Brass dan woodwind bisa dibongkar sebagian (misal lepas mouthpiece) dan dibungkus kain halus.
Packing: bukan sekadar kardus dan lakban
Saya selalu merasa sedikit seperti perawat ICU saat membungkus instrumen. Tips sederhana tapi penting: longgarin senar gitar dan bass supaya neck nggak mengalami tekanan ekstrim selama perjalanan. Untuk keyboard dan synth, bungkus dengan bubble wrap, letakkan di box dengan busa padat di sekelilingnya. Gunakan hard case untuk instrumen mahal; kalau nggak ada, buatlah “double protection” — case lembut di dalam kardus berlapis busa. Jangan lupa lapisi bagian-bagian yang menonjol seperti tuning peg atau kunci suara dengan kain lembut. Dan satu detil kecil yang sering terlupakan: foto instrumen dari berbagai sudut sebelum dikemas. Kalau ada goresan saat pindah, bukti foto itu penyelamat klaim asuransi.
Logistik: kapan panggil profesional dan apa yang harus ditanyakan?
Di sini saya belajar bersikap praktis: alat besar dan berat = panggil profesional. Piano, organ, bahkan drum set lengkap butuh teknik khusus. Saat saya pindah dari lantai tiga, tetangga cuma ngangguk-sambil-minum-teh nggak ngerti kenapa kami sibuk panggil tim. Tenang, itu normal. Saat memilih jasa, tanyakan apakah mereka punya pengalaman dengan instrumen, peralatan khusus (dolly, straps, piano board), opsi asuransi, dan apakah kendaraan ber-AC untuk menghindari fluktuasi suhu. Kalau mau referensi, ada juga opsi layanan profesional seperti thehuskymovers yang menyediakan tim berpengalaman untuk barang-barang sensitif.
Detail logistik yang sering bikin masalah (dan cara menghindarinya)
Ini bagian edukasi yang sering saya sepelekan: ukur pintu, lorong, dan lift. Ada gitar akustik yang nyaris selamat waktu dipaksa lewat tangga sempit—akhirnya si headstock kena pinggiran tembok. Catat juga waktu angkut: hindari siang terik untuk alat kayu dan hari hujan untuk case kain yang bisa basah. Pastikan ada spot parkir dekat pintu masuk dan, kalau perlu, urus izin jalan sementara untuk truk. Bawa alat bantu seperti blanket moving, ratchet straps, dan dolly. Dan jangan lupa, siapkan “kit darurat” di tangan: kunci L, pita, kain pelindung, dan alat setelan cepat untuk gitar (tuner kecil dan palu karet misalnya).
Sesampainya: rekalibrasi, tuning, dan beri waktu adaptasi
Biasanya saya suka langsung buka case karena penasaran—tapi frustrasi kalau alat kaku karena perubahan suhu. Aturan praktis: biarkan instrumen aklimatisasi dulu di ruangan baru selama 24-48 jam sebelum dituning berat. Untuk instrumen kayu, jaga kelembapan 40-60% di ruangan. Amp dan elektronik lain boleh dinyalakan, tapi hindari intens bermain selama 24 jam pertama untuk memberi waktu setelan mekanis kembali normal. Jika ada kerusakan, segera klaim asuransi atau hubungi teknisi. Satu momen lucu yang selalu saya ingat: kucing tetangga mengira case gitar kosong adalah tempat tidur baru—ketika saya buka, dia menatap saya seperti, “Kenapa kamu pindah rumah tanpa bilang?”
Pindah alat musik memang menuntut lebih dari sekadar tenaga fisik; butuh kesabaran, perencanaan, dan kadang keberanian untuk mengeluarkan sedikit uang ekstra demi keamanan. Kalau merasa overwhelmed, tarik napas, minum kopi, dan panggil orang yang tepat. Alat musik itu investasi emosional—merawatnya saat pindah artinya menjaga cerita yang sudah kalian rajut bersama selama ini.